Sejauh mana sih kita mengenal DLC?


Kayanya istilah ini paling lazim terdengar dan dibaca oleh gamers, jadi ga jarang bahkan kita selalu mengkaitkan sebuah judul games dengan pertanyaan itu bakal dapat DLC apa? harganya berapa? free ato bayar nih?? bener khan?



Tapi sampai sebatas apa sih kita benar2 mengenal DLC ini.

Apa saja yg termasuk DLC?

Asal kata DLC dari kata downloadable content, berarti ini bisa diterjemahkan konten yang disediakan buat diunduh oleh gamers melalui internet (ya eyalah). Konon dulu setiap konten yang tersebar/gaming related content termasuk DLC, namun term baru muncul menspesifikasi kalo stand alone downloadable game tidak termasuk dalam DLC. Dimana kasusnya bisa sedikit menimbulkan kerancuan...


Kita ambil contoh: DLC GTA IV the Lost and Damned dan The Ballad of Gay Tonny, awalnya merupakan DLC ekslusif buat XBOX 360. Dikategorikan sebagai DLC karna (layaknya expansion pack) DLC ini hanya bisa dimainkan jika memiliki disc GTA IV original sebelumnya. Namun setelahnya, Rockstar memutuskan kalau kedua DLC tersebut juga dibuat multiplatform dan jadi satu stand alone disc yang bisa dimainkan tanpa harus punya GTA IV sebelumnya. Jadi kita bisa klasifikasikan kalau yang namanya konten tambahan yang tidak mengharuskan penggunaan asset original nya bukan termasuk DLC... tapi cukup bilang stand alone extra content saja.


DLC seberapa besar? dan berapa mahal?



(Dahulu kala, cieileee..) Expansion Pack / add on packs yang lazim kita kenal dulu berkisar harga 1/4 sampai seharga game asli sebelumnya, tergantung besarnya konten yang dimuat. The sims expansion pack kisaran $15-20 sampai $50 ekspansi Starcraft dan sebagainya. Di era sekarang dimana koneksi internet bukan lagi barang mewah dan langka, distribusi konten jadi jauh lebih cepat, efisien dan murah...(benarkah?)

Kita bisa lihat extra contents kaya item2 kecil2, perks, extra maps, armour horse, dll berada dikisaran FREE ---> $0.99 sampai $15 (kaya map COD). Cara nya makin mudah lewat digital store yang di provide masing masing vendor (PSN, XBL, Steam Store, Origin, etc) cukup pake CC dan voucher card yang dibeli dari retailer resmi/ga resmi . Dengan DLCs produsen bisa men-cut biaya produksi/distribusi lewat jalan expansion discs yang (mulai) ga populer lagi.

Ada kontent2 yang gedhe juga, layaknya full add-on yang ada di pak ekspansi tradisional. Jenis seperti ini bisa beragam, ada yang berisi full add-on missions, episodes, atau bahkan game yang sama sekali baru dari predecessors' nya. Kisaran harga nya bisa sedikit lebih mahal (tergantung besarnya) kisaran $15 sampe $40.


Updates/Patches masuk DLC ngga?

Ngga... karna Patch dan update (seberapa besar, dan signifikannya itu) tetap aja bagian dari servis epada buyers, dan bukan konten tambahan yang didapatkan terpisah. Jadi eksperience gamers sesudah dapatkan patch/update seharusnya sama semua, sedangkan DLC ada yang dapet ada yang ngga mau (terserah).



Untungnya ada DLCs


1. Distribusi konten murah dan cepat, jadi kita tidak ketinggalan hype window...dan terus dapat update baru = maen game nya jadi tambah lama terus .

2. Konten bervariasi, sekarang bisa beragam bisa dari music, video, sampai campaign baru yang mungkin kita ga bisa dapatkan selengkap itu dulu...dengan cara tradisional.

3. Ketinggalan kereta? bisa dapatkan edisi Game of The Year, The Best Hits, Platinum Hits dengan harga game biasa... tapi dengan konten DLC yang sudah rilis 8 bulan - 1 tahun setelahnya.

4. When its free, why not?? who can argue more on something like GRATIS!!



The Gritty of DLCs

Nah yang diatas jelasin bagusnya DLCs, namun DLC juga banyak sisi jeleknya

1. Unlock codes, cheat codes dan semacam nya juga dijual. Publisher tetap menggali potensi untuk menguras kantong potential buyers. Dan kadang jenis gamers yang mau beli yang gitu2 juga ada. Jadi jangan ngerasa aneh dan ilfil dulu...karna bak pepatah ada gula ada semut itu ada benarnya. EA jual extra boost buat stats pemain game FIFA, buat yg ga mau bersusah payah/tak punya waktu mengembangkan player dari bawah.



2. Free to play, pay to win, ini juga sering dikeluhkan banyak gamers. Di game MMO yang sekarang lagi banyak tawarin Free2Play, game facebook yang rata rata emang gretong, game iPhone social games yang juga ga bayar mainnya. Ternyata tersimpan banyak "item mall" yang bisa dibeli pake uang aseli. Again, kita ga bisa bilang itu cheating... tp kasi early advantages buat yang beli extra content (ibarat pake jalan tol), sedangkan free players masih bisa level-up tentunya dengan jalan setapak dan berliku.


3. Hey.. They cut contents from the original (istilah rant-nya: those lazy developers!)


Pernah ngerasa setelah namatin game ada yang hilang? kadang berasa ada episode penting di prologue, di epilogue...bahkan ditengah cerita hilang misterius. Dan hey, look they about to announce som'thing...

whait what? episode yang hilang pun ditawarkan sebagai DLC yang bisa didonlot setelah rilis, siapkan $$$ mu. Ini kadang bikin frustasi, tapi ingat ini bagian dari strategi marketing. Pundi2 uang tidak hanya bisa digantungkan dari penjualan retail disc yang berkurang, tp juga dari content DLC.

Seharusnya mereka punya cara yang lebih bijak dan lebih honest kepada calon pembeli dalam hal ini. Extra content bagus jika menawarkan sesuatu yang baru, bukan menjual terpisah sesuatu yang sudah seharusnya ada di dalam game nya.



4. Online Pass (what the f*$#!)

Alih alih mengurangi hilangnya profit lewat used game sales (yang semakin merajalela di Gamestop, Bestbuys), Publisher punya jalan lainnya...Online Pass dengan kode bisa didapat gratis bagi pembeli game baru, untuk mengakses konten dan bermain online. Dan pembeli kedua, yang tetap ingin mengakses konten dan online lewat game bekas harus bayar $10 lagi buat pass code baru. Dengan lasan service butuh biaya maintenance bla bla bla... ternyata jeleknya ide yg ini juga ada pembelinya .


Disatu pihak kita sadar kalo Publisher butuh uang buat me-recoup produksi, tapi dilain pihak kita mau Publisher harus lebih honest dan cermat mengamati reaksi ini. Jika seseorang telah membeli game ori yg pertama, berarti dia setidaknya mengatasi biaya server untuk kopian tersebut..meski sudah berpindah ke tangan lain, karena dia sudah tak gunakan lagi. Publisher harusnya jujur bilang kalau Online Pass digunakan buat menkan angka jual second hand, dengan mereduksi value kopian bekas...bukan dengan alasan maintenance server bla bla bla...



Sampai tulisan ini, kita bisa mengambil garis besar kalau DLC itu menimbulkan potensi baik dan buruk di mata gamers. Tidak bisa dipungkiri pula, bahwa model bisnis ini terus menanjak... karena Gamers sedunia punya alasan yang beragam dan kebutuhan yang beragam menyikapi DLCs. Apa tanggapan mu... gwe pengen denger/baca, ketimbang nulis panjangxlebar ga abis abis mending diskusi.



http://www.gamexeon.com/forum/console-article/81064-sejauh-mana-sih-kita-mengenal-dlc.html

Comments